KARYA TULIS
ILMIAH
MOTIVASI DAN BELAJAR
Dosen
Pengampu: Ns. Ferawati, S.Kep
Ditulis
Oleh:
Fitri Nur Azizah (01314024)
Semester
1 Kelas A
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN
CENDEKIA HUSADA BOJONEGORO
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam saya panjatkan kepada Allah
SWT karena karya tuis ilmiyah
ini meski jauh dari kesempurnaan dapat saya
selesaikan demi memenuhi tugas sebagai persyaratan ujian akhir semester.
Teriring shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW. Kami juga berdoa semoga karya tulis
ilmiyah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns.Ferawati ,S.Kep atas
bimbingannya, serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
karya tulis ilmiyah ini.
Akhirnya,
betapapun saya berusaha seteliti dan secermat mungkin dalam mengerjakan karya
tulis ilmiyah tentang peningkatan Motivasi dan belajar ini. namun sebagai
manusia biasa tidaklah luput dari kesalahan. Pastilah ada kekeliruan
didalamnya. Maka dari itu, setelah selesai dibuatnya karya tulis ilmiyah ini
saya mengharapkan koreksi jika pembaca menemukan kesalahan ataupun kekeliruan
dalam penulisan karya tulis ilmiyah ini. Semoga pembaca dapat memaklumi
kekurangan yang terdapat pada karya tulis ilmiyah ini. Semoga Allah senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Bojonegoro
11 januari 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.
DAFTAR
ISI.
BAB
I PENDAHULUAH.
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB
II LANDASAN TEORY
BAB
III METODOLOGI
BAB
IV PEMBAHASAN
4.1 pengertian Motivasi
4.2
pengertian Belajar
4.3 Macam-macam motifasi dan belajar
4.4 Ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar
4.5 Faktor-faktor yang mempengarui
motifasi dan belajar
4.6 Aspek –aspek motifasi belajar
4.7 Teknik-Teknik
Motivasi Dalam Pembelajaran
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motivasi adalah
suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi
arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985).
Berdasarkan rumusan tersebut motif merupakan faktor dinamis, penyebab seseorang
melakukan perbuatan. Suatu perbuatan dapat ditimbulkan oleh sesuatu motif.
Namun juga bisa disebabkan oleh beberapa motif. Dalam belajar, motivasi punya
peranan yang penting. Dalam membicarakan macam-macam motivasi belajar, ada dua
macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang
yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”. Setiap anak harus
memiliki motivasi belajar agar dapat tercapainya sesuatu atau hasil sesuai yang
diharapkan.
Keberhasilan anak dalam pembelajaran
merupakan harapan setiap individu dan pengajar/guru beserta orang tua .untuk
dapat mewujudkan harapan itu , orang tua dan guru perlu memahami anak sebagai
manusia setuhnya yang menjadi tanggung jawabnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang
akan penulis utarakan dalam pembahasan di dalam karya tulis ilmiyah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan motifasi?
2.
Apa yang dimaksud dengan belajar?
3.
macam macam motivasi dan belajar?
4.
ciri-ciri motivasi dan belajar?
5.
Factor –faktor yang mempengaruhi motifasi belajar?
6.
Aspek –aspek dalam motifasi belajar
7.
Teknik-Teknik
Motivasi Dalam Pembelajaran
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan karya
tulis ilmiah ini adalah ;
1
Sebagai salah satu syarat guna
mengikuti Ujian Akhir Semester
STIKES INSAN CENDEKIA HUSADA Bojonegoro tahun
pelajaran 2013 / 2014.
2
Mengetahui
Lebih Dalam Tentang Motivasi Belajar
1.4 Manfaat penulisan
1. Penulis
dan pembaca dapat memahami motifasi dan belajar
2. Penulis
dan pembaca mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motifasi dan belajar
3. Menambah kreatifitas
penulis dalam menyusun karya tulis ini
BAB
II
LANDASAN
TEORY
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan
sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan
untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku
(usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya
(Pintrich, 2003).
Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan
kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku
yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan
belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman,
2000).
Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, Brophy (2004) menyatakan
bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan
siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta
mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas
tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran
yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan
strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga
memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu
yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan
bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses
yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar
dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut.
Timbulnya motivasi
¢ Motivasi
seseorang dapat timbul dan tumbuh berkembang melalui dirinya sendiri –
intrinsik – dan dari lingkungan – ekstrinsik.
¢ Motivasi
intrinsik bermakna sebagai keinginan dari diri sendiri untuk bertindak tanpa
adanya rangsangan dari luar.
¢ Motivasi
intrinsik akan lebih menguntungkan dan memberi keajegan dalam belajar.
¢ Motivasi
Ekstrinsik dijabarkan sebagai motivasi yang datang dari luar individu dan tidak
dapat dikendalikan oleh individu tersebut. Contohnya: apabila mendapatkan nilai
yang bagus nanti akan mendapatkan hadiah/ penghargaan untuk merangsang motivasi
seseorang.
TEORI ISI
MOTIVASI
v Teori
Motivasi kebutuhan (Abraham A. Maslow)
Mangkunegoro(2005)
menjabarkan hierarki Maslow sebagai berikut:
- Kebutuhan Fisiologis
- Kebutuhan akan rasa aman
- Kebutuhan akan kasih sayang
- Kebutuhan harga diri
- Kebutuhan akan aktualisasi diri
v Teori
ERG(Aldarfer’s ERG Theory)
Teori ERG
(existene, relatedness, and growth), menurut teori ini komponen existene adalah
mempertahankan kebutuhan dasar dan pokok mmanusia.Mempertahankan eksistensi
merupakan kebutuhan setiap manusia untuk menjadi terhormat.
Hampir sama
dengan teori maslow, KDM selain kebutuhan fisiologis juga terdapat kebutuhan
akan keamanan yang merupakan komponen exsistence. Relatedness tercermin dari
sifat manusia sebagai insan sosial yang ingin berafiliasi, dihargai, dan
diterima oleh lingkungan sosial. Growth lebih menekankan kepada keinginan
seseorang untuk tumbuh dan berkembang, mengalami kemajuan dalam kehidupan,
pekerjaan dan kemampuan, serta mengaktualisasikan diri(Siagian, 2004)
v Teori Motivasi dua faktor (Frederick Herzbeg’s Two
factors theory)
Dalam teori
motivasi terdapat dua faktor yang mendasari motivasi pada kepuasan /
ketidakpuasan kerja dan faktor yang melatarbelakanginya.
BAB
III
METODOLOGI
Metodologi pengumpulan
data
Metode-metode
pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai rujukan dalam penyusunan
penyusunan karya tulis ilmiyah ini.
1.
Metode Pustaka
Metode pustaka yaitu cara pengumpulan dan dengan cara
membaca materi pelajaran kuliyah Pendidikan Dasar Keperawatan "Motivasi
Dab Belajar"
2.
Metode langsung
Metode langsung yaitu metode mencari data dengan
mengunjungi warnet
(warung internet) untuk mencari informasi (Bowsing) tentang "Motivasi dan belajar"
(warung internet) untuk mencari informasi (Bowsing) tentang "Motivasi dan belajar"
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa Latin,
movere yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan
dengan faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang
mempengaruhi motif disebut motivasi.
Jadi motivasi adalah keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kea rah tujuan (Walgito,
2004: 220). Sedang menurut Plotnik (2005: 328), motivasi mengacu pada berbagai
factor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas
dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
Motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut (Wlodkowski:1985).
Tiga aspek motivasi menurut Walgito, yaitu:
1)
Keadaan yang mendorong dan kesiapan
bergerak dalam diri organism yang timbul karena kebutuhan jasmani, keadaan
lingkungan, keadaan mental (berpikiri dan ingatan).
2)
Perilaku yang timbul dan terarah
karena keadaan tersebut.
3)
Sasaran atau tujuan yang dikejar
oleh perilaku tersebut.
Ciri motivasi menurut Plotnik, yaitu:
1. Anda terdorong berbuat atau melaksanakan suatu
kegiatan.
2. Anda langsung mengarahkan energi anda, untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
3. Anda mempunyai intensitas perasaan-perasaan yang
berbeda tentang pencapaian tujuan itu.
4.2 Pengertian Belajar
Belajar adalah usaha yang dilakukan
dengan sengaja yang dapat menimbulkan tingkah laku (baik actual/nyata maupun
potensil/tidak tampak) dimana perubahan yang dihasilkan tersebut bersifat
positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
Dibawah ini pengertian belajar menurut para ahli:
Cronbach, Lindgren, Crow & Crow
- Belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman.
- Masrun, Sri Mulyani
- Belajar adalah proses perubahan lahir dan batin dimana perubahan yang terjadi bersifat positif dan relative permanen.
- Morgan
- Belajar adalah segala perubahan perilaku yang relative permanent yang muncul sebagai akibat dari latuhan dan pengalaman.
Ciri kegiatan belajar
1. Belajar
merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah Laku, baik secara
actual maupun potensial, baik maupun buruk.
2.
Perubahan yang terjadi bersifat
positif dan berlaku dalam waktu yang relatif lama.
3. Perubahan
tersebut terjadi karena adanya usaha (termasuk didalamnya latihan dan
pengalaman). Perubahan karena efek perkembangan dan kematangan tidak termasuk
dalam proses belajar.
Faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
INTERNAL
Faktor yang berasal dari diri individu (sebagai
input), meliputi:
a. Fisiologis, meliputi kondisi jasmani, fungsi alat
indera, saraf sentral, dan sebagainya.
b. Psikologis, meliputi minat, motivasi, emosi,
inteligensi, bakat, dsb.
EKSTERNAL
Faktor diluar diri individu yang mempengaruhi proses
belajar dan hasil belajar, meliputi:
1. Sosial/Lingkungan, yaitu pola asuh keluarga,
dukungan dari lingkungan disekitar individu, kehadiran seseorang secara
langsung ataupun representasinya. Misalnya, bila teringat orangtua maka
motivasi untuk menyelesaikan skripsi meningkat.
2. Instrumental, meliputi alat perlengkapan belajar,
ruang belajar, ventilasi, penerangan, cuaca, materi yang diberikan,
peraturan-peraturan yang mengikat dalam proses belajar.
4.3
Macam-macam motivasi belajar
Dalam membahas macam-macam motivasi belajar, ada dua
macam sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang
yang biasa disebut ”motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang biasa disebut ”motivasi ekstrinsik”.
Motivasi Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik
yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan
rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan
untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya Siti
Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul
dari dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi
intrinsik sebagai motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa
ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari
beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan, motivasi intrinsik adalah
motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan rangsangan dari
luar.
Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari
luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni tidak
terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno berpendapat bahwa
motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat
di atas, dapat disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan
berfungsi karena adanya pengaruh dari luar.
Cara belajar otomatis tergantung dari orang yang
belajar. Artinya, setiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Pada
dasarnya, cara Belajar terdiri dari tiga tipe,yaitu;
Visual:
anak yang mempunyai cara belajar visual harus melihat
bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka
cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir
menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan
menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran
bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai
detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Auditori:
anak yang mempunyai cara belajar auditori dapat
belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang
guru katakana. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone
suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori
lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak
auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih
cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan_kaset.
Kinestetik:
anak yang mempunyai cara belajar kinestetik belajar
melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk
diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat
4.4 Ciri-ciri perubahan tingkah laku
dalam pengertian belajar
1). Perubahan terjadi secara sadar
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya ia merasakan telah
terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa
pengetahuannya bertambah, kecakapanya bertambah, kebiasaanya bertambah. Jadi
perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau dalam keadaan tidak
sadar, tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar , karena orang yang
bersangkutan tidak menyadari akan perubahan itu.
2). Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan
fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan , tidak statis. Suatu
perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak
belajar menulis maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis
menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga kecakapan
menulisnya menjadi lebih baik dan sempurna.
3). Perubahan dalam belajar bersifat Positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu
senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh Sesutu yang lebih baik dari
sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin
banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif
artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena
usaha individu sendiri. Misalnya perubahan tingkah laku karena proses
kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam , tidak
termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
4). Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat
menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan bersifat menetap. Misalnya kecakapan seorang anak dalam memainkan
piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus
dimiliki bahkan akan semakin berkembang kalau terus dipergunakan atau dilatih.
5). Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi
karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan
tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar
mengetik sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan
belajar mengetik, atau tingkat kecakapan mana yang akan dicapainya.
6). Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui
suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seorang
belajar Sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
4.5 Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Motifasi
Dan Belajar
Menurut Brophy (2004), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siwa, yaitu:
a. Harapan guru
b. Instruksi
langsung
c. Umpanbalik
(feedback) yang tepat
d. Penguatan
dan hadiah
e. Hukuman
Sebagai
pendukung kelima faktor di atas, Sardiman (2000) menyatakan bahwa bentuk dan
cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar
adalah:
a.
Pemberian
angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu
untuk mencapai angka/nilai yang baik.
b.
Persaingan/kompetisi
c.
Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar
merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja
keras dengan mempertaruhkan harga diri.
d.
Memberi
ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau
mengetahui akan ada ulangan.
e.
Memberitahukan
hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau
terjadi kemajuan.
f.
Pujian,
jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan
bentuk penguatan positif.
4.6 Aspek-Aspek
Motivasi Belajar
Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh
Santrock (2007), yaitu:
a. Motivasi ekstrinsik, yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu
yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi
oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid belajar
keras dalam menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Terdapat dua
kegunaan dari hadiah, yaitu sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, dimana
tujuannya adalah mengontrol perilaku siswa, dan mengandung informasi tentang
penguasaan keahlian.
b. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi
internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
Misalnya, murid belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran
yang diujikan itu. Murid termotivasi untuk belajar saat mereka diberi pilihan,
senang menghadapi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka, dan mendapat
imbalan yang mengandung nilai informasional tetapi bukan dipakai untuk kontrol,
misalnya guru memberikan pujian kepada siswa. Terdapat dua jenis motivasi
intrinsik, yaitu:
1) Motivasi intrinsik
berdasarkan determinasi diri dan pilihan personal. Dalam pandangan ini, murid
ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan
karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat
jika mereka mempunyai pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab
personal atas pembelajaran mereka.
2) Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal.
Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkonsentrasi
penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka
anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.
4.7 TEKNIK-TEKNIK
MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut :
1) Pernyataan penghargaan secara verbal.
Pernyataan verbal terhadap perilaku yang baik atau hasil kerja atau hasil
belajar siswa yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk
meningkatkan motif belajar siswa kepada hasil belajar yang baik.
2)
Menggunakan
nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. Pengetahuan atas hasil pekerjaan
merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar siswa.
3)
Menimbulkan
rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan daya untuk meningkatkan motif belajar
siswa. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh suasana yang dapat mengejutkan,
keragu-raguan, ketidaktentuan, adanya kontradiksi, menghadapi masalah yang
sulit dipecdahkan, menemukan suatu hal yang baru. Hal tersebut
menimbulkan semacam konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran,
dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut berupaya keras untuk
memecahkannya. Dalam upaya yang keras itulah motif belajar siswa bertambah
besar.
4)
Memunculkan
sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Dalam upaya itu pun, guru sebenarnya
bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa.
5)
Menjadikan
tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. Hal ini memberikan semacam hadiah
bagi siswa pada tahap pertama belajar yang memungkinkan siswa bersemangat untuk
belajar selanjutnya.
6) Menggunakan materi yang dikenal siswa
sebagai contoh dalam belajar. Sesuatu yang telah dikenal siswa, dapat diterima
dan diingat lebih mudah. Jadi, gunakanlah hal-hal yang telah diketahui siswa
sebagai wahana untuk menjelaskan sesuatu yang baru atau belum dipahami oleh
siswa.
7) Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga
untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami. Sesuatu yang
unik, tak terduga, dan aneh lebih dikenang oleh siswa dari pada sesuatu yang
biasa-biasa saja.
8)
Menuntut
siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Dengan jalan
itu, selain siswa belajar dengan menggunakan hal-hal ynag telah dikenalnya, dia
juga dapat menguatkan pemahaman atau pengetahuannya tentang hal-hal yang telah
dipelajarinya.
9)
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum. Hal
itu akan menimbulkan rasa bangga dan dihargai oleh umum. Pada gilirannya
suasana tersebut akan meningkatkan motif belajar siswa.
10) Menggunakan simulasi dan permainan.
11) Mengurangi akibat yang tidak
menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kebiatan belajar. Hal-hal positif
dari keterlibatan siswa dalam belajar hendaknya ditekankan, sedangkan hal-hal
berdampak yang negatif seyogianya dikurangi.
12) Memahami iklim sosial dan sekolah.
Pemahaman iklim dan suasana sekolah merupakan pendorong kemudahan berbuat bagi
siswa. Dengan pemahaman itu, siswa mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam
mengatasi masalah atau kesulitan.
13) Memanfaatkan kewibawaan guru secara
tepat.
14) Memperjelas tujuan belajar yang hendak
dicapai.
15) Memberikan contoh yang positif.
16) Membuat persaingan yang sehat di antara
para siswa.
BAB V
PENUTUP
7.1 kesimpulan
karya tulis
ilmiyah yang telah disusun ini merupakan program yang
sangat membantu dalam pembahasan tentang motivasi belajar, selain itu juga
memberikan perbandingan pandangan dengan apa yang telah didapat dilingkungan
masyarakat.
Proses yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar
ada dua, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Bila kebutuhan intrinsik dan
ekstrinsik terpenuhi, proses dan hasil belajar bias dicapai sesuai dengan
harapan. Cara belajar juga memiliki tiga tipe, visual, auditori, dan kinestik.
Bila kita mengetahui cara belajar yang lebih kita gemari, kenyamanan dalam
belajar mungkin akan didapat.
7.2Saran
Untuk menjapai tujuan dalam suatu pembelajaran
motifasi sangatlah berperan,baik dalam sebuah prestasi maupun dalam segi
tingkah laku oleh
Karena itulah, baik buruknya perbuatan seseorang sangat bergantung pada
motivasi yang mendorong perbuatan tersebut. Bagi seorang pengajar, tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para peserta didik agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajar sehingga tercapai
tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan dan ditetapkan didalam tujuan
suatu pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
- File PPTx PDK "Motifasi dan belajar"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar