Label

Minggu, 22 Desember 2013

MAKALAH KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR


MAKALAH  
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Dosen pengajar : Ns fera wati
DISUSUN OLEH :
·       Cicik dwi yuliatin
·       Fitri Nur Azizah
·       Novita rizkiva Z.T
·       Nita puspitasari
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INSAN CENDEKIA HUSADA
BOJONEGORO



DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................. 1
BAB I PENDHULUAN
1 .Latar belakang....................................................................................................... 2
2. Tujuan.................................................................................................................... 2
3. Manfaat.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1.Pengertian istirahat dan tidur.................................................................................. 3
2. Fisiologi tidur......................................................................................................... 4
3. Waktu Yang Dibutuhkan Saat Tidur.....................................................................
4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur............................................................. 6
5. Macam-macam gangguan tidur.............................................................................. 7
6.Manfaat Tidur.........................................................................................................
7. Asuhan keperawatan.............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan............................................................................................................. 10
2. Saran...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 11







                                                       BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya
1.2 Rumusan masalah
1.      Apa Pengertian Istirahat Dan Tidur?
2.       Agaimana maksud dari Fisiologi Tidur?
3.      Berapa banyak waktu yang Dibutuhkan Untuk Tidur?
4.      Apa saja Faktor Yang Mempengaruhi Tidur?
5.      Apa saja Macam Gangguan Tidur?
6.      Apa manfaat dari tidur?
7.      bagaimana Asuhan Keperawatan?
1.3  Tujuan
1.3.1        Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya mengenai istirahat dan tidur.
1.3.2        Tujuan Khusus
1    .Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat  dan tidur.
2.   Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3.   Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.




1.4 Manfaat
a.       Memberikan pemahaman tentang perbedaan antara tidur dan istirahat
b.      Memberikan pemahaman tentang fisiologi tidur
c.       Memberikan pemahaman tentang fungsi tidur
d.      Memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
e.       Memberikan pemahaman tentang macam-macam gangguan tidur
f.       Memberikan pemahaman tentang Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur

















BAB II
PEMBAHASAN

1 Pengertian Istirahat Dan Tidur
a)      Istirahat
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional, bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun, duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat dalam hal ini berperan dalam  menyiapkan lingkungan  atau suasana yang nyaman untuk beristirahat  bagi klien/pasien. Menurut Narrow (1645-1967) terdapat  enam kondisi seseorang dapat beristirahat
  • Merasa segala sesuatu berjalan normal
  • Merasa diterima
  • Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
  • Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
  • Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
  • Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
b)      Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang disertai peningkatan ambang rangsangan  yang tinggi terhadap  stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan bahwa tidur merupakan  suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan terjaga.
2. FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR).
RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).
Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.
Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektro ensefalo gram (EEG), elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).
1)      Tidur NREM
            Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh  orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep)
2)      Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit\.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
 3. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Tidur
Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per Hari
  • Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan  1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit.
  • Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan  20-30% REM dan tidur sepanjang malam.
  • Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan   25% REM dan   Tidur sepanjang malam + tidur siang.
  • Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
  • Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan  18,5% REM
  • Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
  • Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
  • Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
  • Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
  • Dewasa tua  : ± 6 jam/hari dengan  20-25% REM dan sering sulit tidur

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
a)      Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur lebih banyak dari normal. Namun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gagguan pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit persarafan.
b)      Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat tidurnya.
c)      Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
d)     Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e)      Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
f)       Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum alkohol dapat ,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
g)      Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:
  • Diuretik           : menyebabkan insomnia
  • Antidepresan   : menyupresi REM
  • Kafein             : meningkatkan saraf simpais
  • Beta-bloker     : menimbulkan insomnia
  • Narkotika        : menyupresi REM
h)      Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya proses.

5. Macam-Macam Gangguan Tidur
a) Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.Jenis insomnia yaitu :
1.      Insomnia insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur
2.      insomnia intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
3.      insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
 Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dankembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai resikoterjadinya cidera.
c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa factor  yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.
d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur  pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di tepi jurang.
e) Mendengkur
            Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.
6.  Manfaat Tidur
  1. Hidup lebih sehat dan awet muda
Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical school guide to a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya hubungan erat antara tidur dan kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur, tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di titik terendah. Bila kurang tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat badan dan penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
2.      Memperindah wajah dan tubuh
Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat proses penuaan. Anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau kurang tidur pasti wajah nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur dengan rileks maka akan memperindah wajah dan tubuh anda.
3.      Menjauhi Stress
Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah yang anda pikirkan sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia memproduksi hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.

4.      Mencerdaskan Otak
Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip dengan orang yang minum alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus selama 17jam sama seperti orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan proses kognitif seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda akan menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.
5.      Tubuh menjadi Ideal
Bagi anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program diet anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila kebanyakan tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena itu, supaya hidup sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup
 7. Asuhan Keperawatan
1.     PENGKAJIAN
a. Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan pada: waktu tidur, jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur, sering bangun pada saat tidur, apakah maengalami mimpi yang mengancam.
b. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah merasa segar saat bangun,apa yang terjadi jika kurang tidur.
c. Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan  sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan untuk tidur.
d. lama tidur dalam sehari.
e. Pemeriksaan fisik : wajah, adanya lingkungan hitam disekitar mata, mata sayu dan kongjungtiva merah, dada
2. pemeriksaan fisik
Mengidentifikasi factor yang memengaruhi masalah tidur.
Factor  yang menyebabkan gangguan tidur bermacam-macam. Biasanya pasien dapat mengidentifikasi penyebab masalah
3.pemeriksaan diagnostik
Diagnosa keperawatan
1.      Gangguan pola tidur
Definisi:disi
Penyebab
kondisi
 3. INTERVENSI
Contoh perencanaan dalam asuhan keperawatan dikebutuhanistirahat dan tidur :
  1. Monitoring lama waktu klien istirahat
  2. Kolaborasi pemberian obat tidur
  3. Anjurkan klien untuk tidak minum air berlebihan sebelum tidur
  4. Beri pendidikan kepada klien tentang gangguan istirahat dan tidur.
 4. IMPLEMENTASI
            Dalam implementasi, tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana tindakan di intervensi. Tindakan dapat berupa tindakan keperawatan mandiri seperti monitoring, kolaborasi dan edukasi. Jika masalah yang dialami klien berupa masalah psikis yang yang menyangkut jiwa klien, tindakan dapat berupa menyarankan klien untuk konsultasi kepada psikolog atau konsultan.



5. EVALUASI
            Setelah tindakan selesai dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, maka diadakan evaluasi yang di tinjau antara kriteria hasil dan data yang kita peroleh baik dari data subyektif maupun data obyektif. Evaluasi berisi tentang hasil Asuhan Keperawatan, apakah tujuan tercapai keseluruhan, tujuan tercapai sebagian, atau bahakan tujuan tidak tercapai.







BAB III
PENUTUP
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh. 
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.















DAFTAR PUSTAKA
http://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=147





Tidak ada komentar:

Posting Komentar