MAKALAH
KEBUTUHAN
ISTIRAHAT DAN TIDUR
Dosen pengajar : Ns fera wati
DISUSUN OLEH :
· Cicik dwi yuliatin
· Fitri Nur Azizah
· Novita rizkiva Z.T
· Nita puspitasari
SEKOLAH
TINGGI KESEHATAN INSAN CENDEKIA HUSADA
BOJONEGORO
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI............................................................................................................. 1
BAB I PENDHULUAN
1
.Latar belakang....................................................................................................... 2
2.
Tujuan.................................................................................................................... 2
3.
Manfaat.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
1.Pengertian
istirahat dan tidur.................................................................................. 3
2.
Fisiologi tidur......................................................................................................... 4
3.
Waktu Yang Dibutuhkan Saat Tidur.....................................................................
4.Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tidur............................................................. 6
5.
Macam-macam gangguan tidur.............................................................................. 7
6.Manfaat
Tidur.........................................................................................................
7.
Asuhan keperawatan.............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan............................................................................................................. 10
2.
Saran...................................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status,
kesehatan pada tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki
berbagai sel dalam tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat
penting bagi orang yang sedang sakit agar lebih cepat sembuh memperbaiki
kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan tidur tersebut cukup maka
jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan
mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang
yang mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari
biasanya
1.2 Rumusan
masalah
1.
Apa Pengertian Istirahat Dan Tidur?
2. Agaimana maksud dari Fisiologi Tidur?
3. Berapa banyak waktu yang Dibutuhkan Untuk Tidur?
4. Apa saja Faktor
Yang Mempengaruhi Tidur?
5. Apa saja Macam
Gangguan Tidur?
6. Apa manfaat dari tidur?
7. bagaimana Asuhan
Keperawatan?
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Makalah
ini bertujuan agar pembaca memahami seberapa pentingnya mengenai istirahat dan
tidur.
1.3.2
Tujuan Khusus
1 .Memberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai konsep kebutuhan istirahat dan tidur.
2. Pembaca dapat
melakukan tindakan keperawatan yang tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pembaca dapat
menambah kopetensi terkait dengan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien.
1.4 Manfaat
a.
Memberikan
pemahaman tentang perbedaan antara tidur dan istirahat
b.
Memberikan
pemahaman tentang fisiologi tidur
c.
Memberikan
pemahaman tentang fungsi tidur
d.
Memberikan
pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tidur
e.
Memberikan
pemahaman tentang macam-macam gangguan tidur
f.
Memberikan
pemahaman tentang Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat dan Tidur
BAB II
PEMBAHASAN
1 Pengertian Istirahat Dan Tidur
a) Istirahat
Suatu kondisi yang tenang, rileks tanpa ada stres emosional,
bebas dari kecemasan. Namun tidak berarti tidak melakukan aktivitas apa pun,
duduk santai di kursi empuk atau berbaring di atas tempat tidur juga merupakan
bentuk istirahat. Sebagai pembanding, klien/orang sakit tidak beraktifitas tapi
mereka sulit mendapatkan istirahat begitu pula dengan mahasiswa yang selesai
ujian merasa melakukan istirahat dengan jalan-jalan. Oleh karena itu perawat
dalam hal ini berperan dalam menyiapkan lingkungan atau suasana
yang nyaman untuk beristirahat bagi klien/pasien. Menurut Narrow
(1645-1967) terdapat enam kondisi seseorang dapat beristirahat
- Merasa segala sesuatu berjalan normal
- Merasa diterima
- Merasa diri mengerti apa yang sedang berlangsung
- Bebas dari perlukaan dan ketidaknyamanan
- Merasa puas telah melakukan aktifitas-aktifitas yang berguna
- Mengetahui bahwa mereka akan mendapat pertolongan bila membutuhkannya.
b) Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif
tenang disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap
stimulus dari luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan
terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga menyebutkan
bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi dalam suatu
waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki sistem
tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana terdapat periode
tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan keadaan
terjaga.
2.
FISIOLOGI TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada
batang otak, yaitu : Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing
Region(BSR).
RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel
khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus
visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada
saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi
pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008).
Ritme Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang
berbeda. Pada manusia, bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan
faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus
elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang
melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut
jantung,tekanan darah, temperature, sekresi hormon, metabolisme dan penampilan
serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah
satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi
jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya:
individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif
dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah.
Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat
elektro ensefalo gram (EEG), elektro-okulo gram (EOG), dan elektrokiogram
(EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement(NREM) dan
rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).
1) Tidur NREM
Tidur
NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang
ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa
dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan
sejumlah fungsi fisiologi
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep)
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep)
2) Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung
selama 5-30 menit\.Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar
mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM,otak cenderung aktif dan
metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk
dibangunkan atau justru dapat bangun dengan
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit. Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
3. Waktu Yang Dibutuhkan Untuk
Tidur
Kebutuhan Tidur Rata-Rata Per
Hari
- Bayi baru lahir : Lama tidur 14-18 jam/hari dengan 50% REM dan 1 siklus tidur rata-rata 45-60 menit.
- Bayi(s/d 1 thn) : 1 siklus tidur rata2 12-14 jam/hari dengan 20-30% REM dan tidur sepanjang malam.
- Todler(1-3 thn) : Lama tidur 11-12 jam/hari dengan 25% REM dan Tidur sepanjang malam + tidur siang.
- Pra sekolah : ± 11 jam/hari dengan 20% REM
- Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
- Usia sekolah : ± 10 jam/hari dengan 18,5% REM
- Adolescent : ± 8,5 jam/hari dengan 20% REM
- Dewasa muda : 7-8 jam/hari dengan 20-25% REM
- Dewasa menengah : ± 7 jam/hari dengan 20% REM dan sering sulit tidur
- Dewasa tua : ± 6 jam/hari dengan 20-25% REM dan sering sulit tidur
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tidur
a) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur lebih
banyak dari normal. Namun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien kurang
tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gagguan pernapasan
seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit persarafan.
b) Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan
nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat
tidurnya.
c) Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat menimbulkan
keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
d) Kelelahan
Kelelahan
dapat memperpendek periode pertama dari tahap REM.
e) Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf
simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
f) Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan minum
alkohol dapat ,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
g) Obat-obatan
Beberapa
jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:
- Diuretik : menyebabkan insomnia
- Antidepresan : menyupresi REM
- Kafein : meningkatkan saraf simpais
- Beta-bloker : menimbulkan insomnia
- Narkotika : menyupresi REM
h) Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan yang merupakan
asam amino dari protein yang dicerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna
dapat mampercepat terjadinya proses.
5. Macam-Macam Gangguan Tidur
a) Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat
berupa kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan
seseoranng yang terbangun dari tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di
sebut mengalami insomnia (japardi 2002). Jadi insomnia merupakan
ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas
maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat
tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur
lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.Jenis
insomnia yaitu :
1.
Insomnia
insial adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat memulai tidur
2.
insomnia
intermiten adalah ketidak mampuan seseorang untuk dapat mempertahankan
tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
3.
insomnia
terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang
mengalami insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi,
dan kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks
mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka
pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara.
Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dankembali tidur (Japardi
2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai
resikoterjadinya cidera.
c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol)
terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab
secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa factor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan
pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku.
d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang
tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula bahwa Narkolepsi serangan
mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat
di mana serangn mengantuk tersebut datang. Penyebabnya secara pasti belum
jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat di
mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan narkolepsi dapat
menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai kendaraan, pekerja yang
bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di tepi jurang.
e) Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.
Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan
mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada lansia. Otot-otot
dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila dilewati udara pernafasan.
6. Manfaat
Tidur
- Hidup lebih sehat dan awet muda
Menurut Lawrence Epstein MD, penulis buku “The Harvard medical
school guide to a good night sleep”, semakin lama semakin terlihat adanya
hubungan erat antara tidur dan kesehatan tubuh. Ternyata saat kita tidur,
tekanan darah dan detak jantung biasanya berada di titik terendah. Bila kurang
tidur, tekanan darah kita akan cenderung naik. Hubungan antara hipertensi dan
lama tidur seseorang dapat menjelaskan hasil penelitian lain yang mengaitkan
kurang tidur dengan risiko terkena serangan jantung, diabetes, naiknya berat
badan dan penyakit penyakit lain. Kurang tidur juga terbukti dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh.
2.
Memperindah wajah dan tubuh
Kurang tidur akan merubah metabolisme tubuh dan mempercepat
proses penuaan. Anda semua yang merasa kurang tidur pasti merasakannya, kalau
kurang tidur pasti wajah nampak lebih kusut dan sebaliknya ketika anda tidur
dengan rileks maka akan memperindah wajah dan tubuh anda.
3.
Menjauhi Stress
Tak dipungkiri lagi, ketika anda tidur maka masalah-masalah
yang anda pikirkan sejenak menghilang. Sedangkan orang yang mengalami insomnia
memproduksi hormon stress yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
4.
Mencerdaskan Otak
Kurang tidur menimbulkan efek kognitif dan fisik mirip
dengan orang yang minum alkohol. Kondisi orang yang tidak tidur terus-menerus
selama 17jam sama seperti orang yang kadar alkohol dalam darahnya 0,05%, ini
sama dengan minum dua gelas alkohol dalam satu jam. Orang yang sulit tidur
biasanya telat bangun, ritme ini akan membuat masalah dengan proses kognitif
seseorang, seperti menjadi pelupa dan sulit berkonsentrasi. Artinya anda akan
menjadi sedikit lebih bodoh setiap kali kurang tidur.
5.
Tubuh menjadi Ideal
Bagi
anda yang sedang diet, tidur menjadi point penting untuk mendukung program diet
anda. Kurang tidur akan menurunkan metabolisme tubuh sehingga nafsu makan
meningkat.Manfaat diatas diperoleh untuk tidur yang cukup sedangkan apabila
kebanyakan tidur dapat menurunkan produktifitas hormon pertumbuhan. Oleh karena
itu, supaya hidup sehat marilah kita biasakan tidur dengan proporsi yang cukup
7.
Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
a.
Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan pada: waktu tidur, jumlah jam
tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan tidur, sering bangun pada
saat tidur, apakah maengalami mimpi yang mengancam.
b.
Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah merasa segar saat
bangun,apa yang terjadi jika kurang tidur.
c.
Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah
menggunakan obat-obatan untuk tidur.
d. lama
tidur dalam sehari.
e.
Pemeriksaan fisik : wajah, adanya lingkungan hitam disekitar mata, mata sayu
dan kongjungtiva merah, dada
2. pemeriksaan
fisik
Mengidentifikasi
factor yang memengaruhi masalah tidur.
Factor yang menyebabkan gangguan tidur
bermacam-macam. Biasanya pasien dapat mengidentifikasi penyebab masalah
3.pemeriksaan
diagnostik
Diagnosa
keperawatan
1. Gangguan pola tidur
Definisi:disi
Penyebab
kondisi
3.
INTERVENSI
Contoh
perencanaan dalam asuhan keperawatan dikebutuhanistirahat dan tidur :
- Monitoring lama waktu klien istirahat
- Kolaborasi pemberian obat tidur
- Anjurkan klien untuk tidak minum air berlebihan sebelum tidur
- Beri pendidikan kepada klien tentang gangguan istirahat dan tidur.
4.
IMPLEMENTASI
Dalam implementasi, tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana tindakan di
intervensi. Tindakan dapat berupa tindakan keperawatan mandiri seperti
monitoring, kolaborasi dan edukasi. Jika masalah yang dialami klien berupa
masalah psikis yang yang menyangkut jiwa klien, tindakan dapat berupa
menyarankan klien untuk konsultasi kepada psikolog atau konsultan.
5.
EVALUASI
Setelah tindakan selesai dalam jangka waktu yang sudah ditentukan, maka
diadakan evaluasi yang di tinjau antara kriteria hasil dan data yang kita
peroleh baik dari data subyektif maupun data obyektif. Evaluasi berisi tentang
hasil Asuhan Keperawatan, apakah tujuan tercapai keseluruhan, tujuan tercapai
sebagian, atau bahakan tujuan tidak tercapai.
BAB III
PENUTUP
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang di
butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai kebutuhan istirahat dan tidur
yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur yang baik, benar, dan
teratur akan memberikan efek yang baik terhadap kesehatan, yaitu efek
fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta berefek terhadap struktur
tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ tubuh.
Setiap individu harus menjaga kecukupan kebutuhan istirahat
dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi jiwa dan fisik yang sehat maka
dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat perlu berupaya membantu
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai dengandengan prosedur yang
benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi yang baik terkaitdengan
kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan terhadap klien dapat berjalan
dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://dinkes.agamkab.go.id/?agam=informasi&se=detil&id=147
Tidak ada komentar:
Posting Komentar